Tanaman merupakan salah satu mahluk hidup yang ada di bumi ini. Tanaman membantu penyerapan air juga menyediakan oksigen bagi manusia dan hewan. Beberapa diantaranya biasa kita tanam di halaman rumah kita. Tapi ada beberapa spesies tanaman yang memiliki karakteristik khusus yang aneh, yang tidak biasa kita temukan, dan beberapa di antaranya sangat langka.
1. Welitschia (Welwitschia mirabilis)
Welwitschia (Welwitschia mirabilis) adalah sebuah tanaman yang telah hidup dari jaman purba dan sekarang tumbuh di daerah yang kecil sepanjang wilayah pantai Samudra Atlantik di Namibia dan Angola Selatan. Welwitschia sebenarnya adalah sebuah pohon, walaupun sekilas tidak terlihat seperti pohon. Keseluruhan tanaman ini terdiri dari satu batang pendek dan ditumbuhi 2 daun, sehingga terlihat seperti pita keriting dengan ujung yang menjuntai dan tandus. Kadang-kadang Welwitschia terlihat seperti gundukan sampah.
Tanaman ini secara konstan berkecambah (meskipun sedang berada pada masa subur) yang sangat tidak biasa untuk tanaman. Welwitschia merupakan spesies dari tumbuhan berumah dua (dioecious) dan karena itu dua tanaman (tanaman jantan dan betina) sangat diperlukan untuk pembentukan bibit. Bunga-bunganya berbentuk kerucut (seperti pada pohon pinus atau pakis haji) yang terletak pada aksil daunnya. Kerucut betina akan hancur ketika matang untuk dapat melepas biji-bijinya yang bersayap dan mudah terbawa oleh angin.
Tanaman ini merupakan bagian dari divisio tanaman purba Gnetophyta, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan konifer (Pinophyta). Gnetophyta memiliki 3 genus dengan tampilan yang sangat berbeda satu sama lain: Melinjo (Gnetum) liana dengan dedaunan berukuran besar, Ephedra tanaman belukar dan termasuk juga Welwitschia. Nama Welwitschia diperoleh dari ahli botani Friedrich Welwitsch yang menemukannya pada tahun 1860. Gambar Welwitschia ada di lambang Negara Namibia.
Welwitschia secara sempurna beradaptasi dengan kondisi ekstrim padang pasir. Tanaman ini tidak bergantung sepenuhnya pada hujan dan memperoleh cukup air dari awan kabut dari laut.
2. Dionaea muscipula
Dionaea muscipula adalah sejenis tanaman insektivora (pemakan serangga). Tanaman yang misterius ini telah diketahui oleh ilmuwan selama 200 tahun. Kejadiannya konon bermula pada tanggal 2 Januari 1760, ketika Gubernur kolonial, Arthur Dobbs berjalan-jalan di hutan Carolina Utara, dia tertarik dan heran dengan keberadaan tanaman tersebut. Dia melihat bentuk tanaman aneh yang bisa menangkap serangga, antara lain lalat, kumbang, ngengat, dll, makanya tanaman ini di kasi nama Fly Trap. Kemudian pada tahun 1875 Charles Darwin, tertarik dengan Venus Fly Trap. Venus Fly Trap memiliki daun yang berwarna hijau cerah dan tumbuh keluar dari dasar. Bagian dalamnya berwarna merah cerah. Sebenarnya trap pada tanaman Venus Fly Trap merupakan modifikasi dari daun. Tangkai bunga dapat tumbuh sepanjang 10-25 cm, pada saat musim semi dan tumbuh membentuk cluster bunga berwarna putih yang cantik. Ukuran trap dipengaruhi oleh cahaya dan kelembapan, ukuran trap biasanya dipengaruhi oleh pertumbuhan sistem akar, karena akar berfungsi untuk mengambil nutrisi.
Seluruh serangga yang berukuran kecil terperangkap dalam jebakan (trap), sedangkan serangga yang berukuran lebih besar seperti Belalang dan Tawon, posisi kepalanya ada diluar trap. Venus Fly Trap memiliki satu set kelenjar yang terletak di dasar dekat struktur yang menyerupai rambut yang akan mulai bekerja mensekresikan attractant ketika trap membentuk sudut 90O, sehingga ketika ada serangga yang hinggap di antara rambut-rambut tersebut, maka trap tersebut akan menutup. Didalam trap tersebut juga diproduksi cairan asam enzimatik yang akan menguraikan jaringan hidup, mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dimakan oleh tanaman tersebut. Ketika proses pencernaan telah selesai maka trap akan membuka kembali, dan menyisakan struktur seperti rangka-sedangkan materi nitrogen telah digunakan oleh tanaman sebagai nutrisi.
Rambut-rambut yang sensitif tersebut berfungsi untuk mencegah daun menutup hanya karena tetesan air hujan, karena daun tersebut membutuhkan dua atau lebih rambut-rambut yang di-trigger agar dapat menutup, ketika daunnya tersebut menutup tanpa ada serangga didalamnya, daun akan membuka kembali dalam beberapa jam. Menurut Lloyd dalam George (1962) trap tersebut dapat menangkap 3 serangga sebelum daun berubah menjadi hitam dan mati, tapi katanya lagi kalo kita godain tanaman ini dengan menyentuh rambut tersebut dengan sikat gigi misalnya, maka daun dapat membuka dan menutup lagi selama 7 kali.
3. Rafflesia arnoldii
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.
Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.
4. Desmodium Gyrans
Desmodium Gyrans juga dikenal sebagai tanaman semapur adalah tanaman semak tropis Asia yang mampu bergerak cepat. Charles Darwin menyebutnya Hedysarum, botanis moderen menyebutnya Desmodium Gyrans, atau tepatnya, Codariocalyx Motorius. Tanaman ini bisa ditemui di beberapa negara berikut; Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Bahkan juga dapat ditemukan di Kepulauan Society, sebuah kepulauan terpencil di Pasifik Selatan.
Desmodium Gyrans adalah tanaman yang memiliki keistimewaan. Beberapa keistimewaan yang dimiliki desmodium gyrans adalah mudah tumbuh dan akan "menari-nari" pada saat banyak sinar matahari atau dalam keadaan kering. Desmodium Gyrans yang mengandung sejumlah kecil tryptamine alkaloid dalam daun dan akarnya jika berbunga, maka bunga yang dihasilkannya berupa bunga ungu kecil.
5. Euphorbia Obesa
Euphorbia Obesa, dijuluki juga tanaman baseball, biasa tumbuh endemis di Great Karoo, Afrika Selatan. Tanaman ini gampang sekali tumbuh hanya butuh matahari dan air saja. Populasinya mulai terancam karena tanaman ini sering diburu oleh para kolektor. Bentuknya yang lucu dan unik, telah menjadikannya tanaman yang banyak dikoleksi, tanpa memikirkan penanamannya kembali. Ini membuat beberapa organisasi dalam dan luar negeri bereaksi untuk melindunginya.
Meski di habitat aslinya, Euphorbia obesa ini masih terancam. Beruntung, saat ini sudah banyak pertanian yang membudidayakannya, sehingga mereka juga turut memastikan bahwa yang diperdagangkan para kolektor bukan yang berasal dari alam.
Euphorbia obesa muda memiliki perbedaan dengan Euphorbia obsesa tua. Yang muda bentuknya bulat serupa baseball dengan diameter 6 cm, sedangkan yang tua diameternya mencapai 15 cm dengan tinggi 20 cm serta berbentuk silinder. Selain itu, tanaman ini juga menampung air yang dipakai saat musim panas.
Disekeliling Euphorbia obesa ada 8 ruas garis yang dihiasi tonjolan kecil berwarna hijau, dengan garis yang lebih gelap atau terang, tersusun teratur di tepi. Hati-hati dengan dengan Euphorbia obesa, sebab seperti Euphorbia lainnya, getahnya mengandung racun.
6. Amorphophallus titanum Becc.
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan "Rafflesia arnoldii" mungkin karena orang sudah mengenal bahwa Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu, Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya.
7. Adansonia digitata
Baobab (Adansonia digitata) adalah nama umum dari satu genus Adansonia yang terdiri dari 8 spesies pohon, aslinya dari Madagascar. Juga dikenal sebagai pohon Botol, bukan hanya karena bentuknya yang memang mirip botol, tapi pohon ini juga biasanya mampu menampung air sekitar 300 liter.
Tidak heran umur pohon ini bisa mencapai 500 tahun. Baobab adalah pohon yang dapat berumur sangat panjang, sehingga pohon Baobab sering disebut dengan Tree of Life yang berarti Pohon Kehidupan. Baobab juga terkenal akan ukurannya yang sangat besar. Bisa mencapai ketinggian 5 - 40 m.
8. Dracaena cinnabari
Dracaena cinnabari atau Pohon Naga berasal dari kepulauan Socotra. Biasa disebut juga Pohon Darah Naga dan Pohon Naga Socotra. Pohon ini salah satu pohon teraneh di kepulauan Socotra, dengan bentuknya yang seperti payung. Tumbuhan ini juga dikenal sebagai Suji Socotra dan Dragon Blood Tree (Pohon Darah Naga atau Suji Darah). Flora ini dijuluki demikian karena getah merah yang diproduksi oleh tumbuhan ini.
Pertama kali dipublikasikan oleh Isaac Bayley Balfour, tahun 1882. Kalau diperhatikan, pohon ini pernah menjadi icon di Windows sebagai icon Network. Darah naga diambil dari warna getah merahnya, dan bisa dijadikan obat atau bahan pewarna celup.
Pohon Dragon ( Dracaena cinnabari) telah membentuk karakteristik hutan-hutan di pulau Soqotra, Yaman. Tanaman ini paling sering ditemukan di dalam hutan cemara Namun memiliki distribusi terfragmentasi. Pohon ini terdaftar sebagai pohon yang rentan. Pohon itu tumbuh paling baik di daerah yang terkena kabut, awan rendah dan hujan gerimis. dan di beberapa daerah, pohon ini gagal untuk dipulih-kembangkan.
Penyebab utama dari penurunan populasinya kemungkinan disebabkan oleh perubahan iklim (Kepulauan secara bertahap mengalami kekeringan). Over-eksploitasi Dragon's Blood (diambil resin dari kulitnya) dan penebangan pohon untuk kayu sialang juga dapat mengancam spesies ini.
Pohon naga merupakan sisa dari hutan sub-tropis yang mati jutaan tahun lalu di zaman Pliosen . Pohon ini tampak seperti kombinasi jamur, payung, dan jaringan cranial, yang aneh. Pohon telah lama dihargai selama ribuan tahun untuk diambil resinnya yang berwarna merah terang itu. Resin ini dihasilkan ketika pohon ini ditusuk. Karena resin yang keluar berwarna merah, maka pohon ini juga dikenal sebagai pohon darah naga .
Selama ribuan tahun, darah naga ini telah digunakan sebagai obat tradisionil, bahan dalam alkimia untuk ritual dan sihir, dan pewarna merah. Resin ini juga telah digunakan untuk pernis biola, sebagai pasta gigi, sebagai perekat, sebagai obat diare, di photoengraving, dupa, untuk mengobati perdarahan post-partum, dan sebagai minyak tubuh.
Pohon naga adalah monokotil tidak mempunyai xilem dan floem seperti kebanyakan pohon atau cabang-cabang yang memanjang dari batangnya; segala sesuatu tumbuh dari bagian paling atas, seperti halnya pohon palem. Daun-daunnya yang panjang, tipis, dan kaku yang dihasilkannya, hanya tumbuh dari ujung cabang-cabang termuda dan bertahn selama tiga sampai empat tahun. Batang dan cabang-cabangnya adalah tebal, ketika kuncup pada ujung cabang berhenti tumbuh, cabang tersebut akan terbagi menjadi dua, menciptakan suatu kepadatan, pola-pola cabang surreal.
Pola ini adalah penampilan yang sangat fungsional, untuk menciptakan suatu percabangan yang padat dan teduh, di Socotra yang panas dan kering, Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tanah di sekitar pohon dan untuk mengurangi evaporasi dari tanah , sehingga menyediakan kondisi hidup yang optimal untuk setiap bibit di bawahnya. Buah-buah kecil yang dihasilkan, umumnya dimakan oleh burung-burung, yang kemudian menyebar benih tersebut ke tempat lain.
9. Selaginella lepidophylla (Tanaman yang Bangkit Kembali)
Selaginella lepidophylla (Tanaman yang Bangkit Kembali) Disebut juga sebagai Mawar dari Jericho (Bunga Jericho), Selaginella Lepidophylla atau Rose Yerikho, juga dikenal sebagai bunga Kebangkitan atau bunga Doradilla, merupakan spesies dari tanaman gurun pasir yang tumbuh di Timur Tengah dan Amerika Tengah.
Tanaman ini dikenal karena kemampuannya bertahan hidup di saat kekeringan atau meski diawetkan dengan pengeringan sekalipun. Selama cuaca kering di habitat aslinya, batangnya akan mengkerut dan menggulung menjadi sebuah bola kecil. Begitu ada air, batang tadi akan melepaskan diri dari gulungannya dan terurai kembali saat diekspos ke tempat lembab. Tanaman ini banyak ditemui dihabitat asalnya, di gurun Chihuahua.
Untuk waktu yang lama, 'mawar' ini hidup di daerah padang pasir, tumbuh dan berreproduksi sebagai tanaman lain sampai lingkungan tidak lagi mendukung keberadaannya yang memadai. Ketika saatnya telah datang, bunga-bunga dan daun akan mati dan jatuh, mereka kehilangan kelembaban dan cabang-cabang yang mongering, akan emnggulung ke dalam, membentuk sebuah bola bulat.
Mereka mencabut akarnya dari tanah , sehingga memungkinkan angin gurun membawa mereka melintasi padang pasir, hingga suatu hari mereka tiba di suatu tempat yang lembab di mana mereka dapat terus tumbuh dan menyebar lagi. Bola kemudian meluas lagi, membuka, datar di tanah dan mendeposit bijinya, yang mana kemudian akan berkecambah. Setelah disiram, yang kering akan bersemi dan kemudian tampak tanaman muda segera mulai kuncup.
Bahkan setelah 50 tahun tanpa air tanaman ini akan bangkit kembali, sehingga tidak mengherankan kalau tanaman ini kadang-kadang disebut sebagai tanaman dinosaurus. Yerikho mawar dijual di pasar Meksiko untuk digunakan sebagai diuretik. Tanaman ini juga digunakan dalam ritual voodoo dan Santeria Kuba guna menghasilkan cinta, keberuntungan dan uang. Ketika dibawa kepada seseorang, tanaman ini dikatakan dapat untuk menyerap energi negatif.
Meskipun mawar Yerikho ini benar-benar kering, ia akan tumbuh jika ditempatkan dan dibiarkan tinggal di air. Bila sudah kering, tanaman ini akan terlipat dan berubah warna menjadi abu-abu dan rapuh.
Namun jika ditempatkan dalam air dan maka warnanya akn kembali seperti semula ke warna alaminya, yaitu hijau dan terungkap menjadi organisme hidup yang indah lagi, dan hal ini dapat terjadi berulang-ulang. Tempatkan Rose dalam piring atau mangkuk air selama 3 hari atau lebih, sampai menjadi hijau dan terbuka. Air harus sering diganti. Biarkan tanaman mengering sepenuhnya, dan setelah seminggu akan menjadi hijau dan hidup kembali.
Dalam kasus mawar Yerikho ini terinfeksi dengan “mold”, Anda dapat membeli sebuah fungisida, melarutkan beberapa tetes dalam setengah liter air, letakkan mawar Yerikho ini pada lapisan air ini, dan memercikkan sedikit di atasnya juga.
10. Mimosa pudica
Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula.
Tumbuhan ini memiliki banyak sekali nama lain sesuai sifatnya tersebut, seperti makahiya (Filipina, berarti "malu"), mori vivi (Hindia Barat), nidikumba (Sinhala, berarti "tidur"), mate-loi (Tonga, berarti "pura-pura mati") . Namanya dalam bahasa Cina berarti "rumput pemalu". Kata pudica sendiri dalam bahasa Latin berarti "malu" atau "menciut".
Keunikan dari tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera "menutup". Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh.
Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.
Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.
Reference:
http://terselubung.blogspot.com/2009/11/10-tumbuhan-terunik-dan-teraneh-di.html
http://www.botanix.kpr.eu/id/index.php?text=7-welwitschia-mirabilis-budidaya-fosil-hidup
http://ibutani.blogspot.com/2011/04/dionaea-muscipula.html
http://www.isluyandari.com/2010/04/si-misterius-venus-fly-trap-dionaea-muscipula/
http://id.wikipedia.org/wiki/Patma_raksasa
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/euphorbia-obesa.html
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/dracaena-cinnabari-pohon-darah-naga.html
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/selaginella-lepidophylla-tanaman-yang.html
Welwitschia (Welwitschia mirabilis) adalah sebuah tanaman yang telah hidup dari jaman purba dan sekarang tumbuh di daerah yang kecil sepanjang wilayah pantai Samudra Atlantik di Namibia dan Angola Selatan. Welwitschia sebenarnya adalah sebuah pohon, walaupun sekilas tidak terlihat seperti pohon. Keseluruhan tanaman ini terdiri dari satu batang pendek dan ditumbuhi 2 daun, sehingga terlihat seperti pita keriting dengan ujung yang menjuntai dan tandus. Kadang-kadang Welwitschia terlihat seperti gundukan sampah.
Tanaman ini secara konstan berkecambah (meskipun sedang berada pada masa subur) yang sangat tidak biasa untuk tanaman. Welwitschia merupakan spesies dari tumbuhan berumah dua (dioecious) dan karena itu dua tanaman (tanaman jantan dan betina) sangat diperlukan untuk pembentukan bibit. Bunga-bunganya berbentuk kerucut (seperti pada pohon pinus atau pakis haji) yang terletak pada aksil daunnya. Kerucut betina akan hancur ketika matang untuk dapat melepas biji-bijinya yang bersayap dan mudah terbawa oleh angin.
Tanaman ini merupakan bagian dari divisio tanaman purba Gnetophyta, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan konifer (Pinophyta). Gnetophyta memiliki 3 genus dengan tampilan yang sangat berbeda satu sama lain: Melinjo (Gnetum) liana dengan dedaunan berukuran besar, Ephedra tanaman belukar dan termasuk juga Welwitschia. Nama Welwitschia diperoleh dari ahli botani Friedrich Welwitsch yang menemukannya pada tahun 1860. Gambar Welwitschia ada di lambang Negara Namibia.
Welwitschia secara sempurna beradaptasi dengan kondisi ekstrim padang pasir. Tanaman ini tidak bergantung sepenuhnya pada hujan dan memperoleh cukup air dari awan kabut dari laut.
2. Dionaea muscipula
Dionaea muscipula adalah sejenis tanaman insektivora (pemakan serangga). Tanaman yang misterius ini telah diketahui oleh ilmuwan selama 200 tahun. Kejadiannya konon bermula pada tanggal 2 Januari 1760, ketika Gubernur kolonial, Arthur Dobbs berjalan-jalan di hutan Carolina Utara, dia tertarik dan heran dengan keberadaan tanaman tersebut. Dia melihat bentuk tanaman aneh yang bisa menangkap serangga, antara lain lalat, kumbang, ngengat, dll, makanya tanaman ini di kasi nama Fly Trap. Kemudian pada tahun 1875 Charles Darwin, tertarik dengan Venus Fly Trap. Venus Fly Trap memiliki daun yang berwarna hijau cerah dan tumbuh keluar dari dasar. Bagian dalamnya berwarna merah cerah. Sebenarnya trap pada tanaman Venus Fly Trap merupakan modifikasi dari daun. Tangkai bunga dapat tumbuh sepanjang 10-25 cm, pada saat musim semi dan tumbuh membentuk cluster bunga berwarna putih yang cantik. Ukuran trap dipengaruhi oleh cahaya dan kelembapan, ukuran trap biasanya dipengaruhi oleh pertumbuhan sistem akar, karena akar berfungsi untuk mengambil nutrisi.
Seluruh serangga yang berukuran kecil terperangkap dalam jebakan (trap), sedangkan serangga yang berukuran lebih besar seperti Belalang dan Tawon, posisi kepalanya ada diluar trap. Venus Fly Trap memiliki satu set kelenjar yang terletak di dasar dekat struktur yang menyerupai rambut yang akan mulai bekerja mensekresikan attractant ketika trap membentuk sudut 90O, sehingga ketika ada serangga yang hinggap di antara rambut-rambut tersebut, maka trap tersebut akan menutup. Didalam trap tersebut juga diproduksi cairan asam enzimatik yang akan menguraikan jaringan hidup, mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dimakan oleh tanaman tersebut. Ketika proses pencernaan telah selesai maka trap akan membuka kembali, dan menyisakan struktur seperti rangka-sedangkan materi nitrogen telah digunakan oleh tanaman sebagai nutrisi.
Rambut-rambut yang sensitif tersebut berfungsi untuk mencegah daun menutup hanya karena tetesan air hujan, karena daun tersebut membutuhkan dua atau lebih rambut-rambut yang di-trigger agar dapat menutup, ketika daunnya tersebut menutup tanpa ada serangga didalamnya, daun akan membuka kembali dalam beberapa jam. Menurut Lloyd dalam George (1962) trap tersebut dapat menangkap 3 serangga sebelum daun berubah menjadi hitam dan mati, tapi katanya lagi kalo kita godain tanaman ini dengan menyentuh rambut tersebut dengan sikat gigi misalnya, maka daun dapat membuka dan menutup lagi selama 7 kali.
3. Rafflesia arnoldii
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.
Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.
4. Desmodium Gyrans
Desmodium Gyrans juga dikenal sebagai tanaman semapur adalah tanaman semak tropis Asia yang mampu bergerak cepat. Charles Darwin menyebutnya Hedysarum, botanis moderen menyebutnya Desmodium Gyrans, atau tepatnya, Codariocalyx Motorius. Tanaman ini bisa ditemui di beberapa negara berikut; Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Bahkan juga dapat ditemukan di Kepulauan Society, sebuah kepulauan terpencil di Pasifik Selatan.
Desmodium Gyrans adalah tanaman yang memiliki keistimewaan. Beberapa keistimewaan yang dimiliki desmodium gyrans adalah mudah tumbuh dan akan "menari-nari" pada saat banyak sinar matahari atau dalam keadaan kering. Desmodium Gyrans yang mengandung sejumlah kecil tryptamine alkaloid dalam daun dan akarnya jika berbunga, maka bunga yang dihasilkannya berupa bunga ungu kecil.
5. Euphorbia Obesa
Euphorbia Obesa, dijuluki juga tanaman baseball, biasa tumbuh endemis di Great Karoo, Afrika Selatan. Tanaman ini gampang sekali tumbuh hanya butuh matahari dan air saja. Populasinya mulai terancam karena tanaman ini sering diburu oleh para kolektor. Bentuknya yang lucu dan unik, telah menjadikannya tanaman yang banyak dikoleksi, tanpa memikirkan penanamannya kembali. Ini membuat beberapa organisasi dalam dan luar negeri bereaksi untuk melindunginya.
Meski di habitat aslinya, Euphorbia obesa ini masih terancam. Beruntung, saat ini sudah banyak pertanian yang membudidayakannya, sehingga mereka juga turut memastikan bahwa yang diperdagangkan para kolektor bukan yang berasal dari alam.
Euphorbia obesa muda memiliki perbedaan dengan Euphorbia obsesa tua. Yang muda bentuknya bulat serupa baseball dengan diameter 6 cm, sedangkan yang tua diameternya mencapai 15 cm dengan tinggi 20 cm serta berbentuk silinder. Selain itu, tanaman ini juga menampung air yang dipakai saat musim panas.
Disekeliling Euphorbia obesa ada 8 ruas garis yang dihiasi tonjolan kecil berwarna hijau, dengan garis yang lebih gelap atau terang, tersusun teratur di tepi. Hati-hati dengan dengan Euphorbia obesa, sebab seperti Euphorbia lainnya, getahnya mengandung racun.
6. Amorphophallus titanum Becc.
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan "Rafflesia arnoldii" mungkin karena orang sudah mengenal bahwa Rafflesia sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu, Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya.
7. Adansonia digitata
Baobab (Adansonia digitata) adalah nama umum dari satu genus Adansonia yang terdiri dari 8 spesies pohon, aslinya dari Madagascar. Juga dikenal sebagai pohon Botol, bukan hanya karena bentuknya yang memang mirip botol, tapi pohon ini juga biasanya mampu menampung air sekitar 300 liter.
Tidak heran umur pohon ini bisa mencapai 500 tahun. Baobab adalah pohon yang dapat berumur sangat panjang, sehingga pohon Baobab sering disebut dengan Tree of Life yang berarti Pohon Kehidupan. Baobab juga terkenal akan ukurannya yang sangat besar. Bisa mencapai ketinggian 5 - 40 m.
8. Dracaena cinnabari
Dracaena cinnabari atau Pohon Naga berasal dari kepulauan Socotra. Biasa disebut juga Pohon Darah Naga dan Pohon Naga Socotra. Pohon ini salah satu pohon teraneh di kepulauan Socotra, dengan bentuknya yang seperti payung. Tumbuhan ini juga dikenal sebagai Suji Socotra dan Dragon Blood Tree (Pohon Darah Naga atau Suji Darah). Flora ini dijuluki demikian karena getah merah yang diproduksi oleh tumbuhan ini.
Pertama kali dipublikasikan oleh Isaac Bayley Balfour, tahun 1882. Kalau diperhatikan, pohon ini pernah menjadi icon di Windows sebagai icon Network. Darah naga diambil dari warna getah merahnya, dan bisa dijadikan obat atau bahan pewarna celup.
Pohon Dragon ( Dracaena cinnabari) telah membentuk karakteristik hutan-hutan di pulau Soqotra, Yaman. Tanaman ini paling sering ditemukan di dalam hutan cemara Namun memiliki distribusi terfragmentasi. Pohon ini terdaftar sebagai pohon yang rentan. Pohon itu tumbuh paling baik di daerah yang terkena kabut, awan rendah dan hujan gerimis. dan di beberapa daerah, pohon ini gagal untuk dipulih-kembangkan.
Penyebab utama dari penurunan populasinya kemungkinan disebabkan oleh perubahan iklim (Kepulauan secara bertahap mengalami kekeringan). Over-eksploitasi Dragon's Blood (diambil resin dari kulitnya) dan penebangan pohon untuk kayu sialang juga dapat mengancam spesies ini.
Pohon naga merupakan sisa dari hutan sub-tropis yang mati jutaan tahun lalu di zaman Pliosen . Pohon ini tampak seperti kombinasi jamur, payung, dan jaringan cranial, yang aneh. Pohon telah lama dihargai selama ribuan tahun untuk diambil resinnya yang berwarna merah terang itu. Resin ini dihasilkan ketika pohon ini ditusuk. Karena resin yang keluar berwarna merah, maka pohon ini juga dikenal sebagai pohon darah naga .
Selama ribuan tahun, darah naga ini telah digunakan sebagai obat tradisionil, bahan dalam alkimia untuk ritual dan sihir, dan pewarna merah. Resin ini juga telah digunakan untuk pernis biola, sebagai pasta gigi, sebagai perekat, sebagai obat diare, di photoengraving, dupa, untuk mengobati perdarahan post-partum, dan sebagai minyak tubuh.
Pohon naga adalah monokotil tidak mempunyai xilem dan floem seperti kebanyakan pohon atau cabang-cabang yang memanjang dari batangnya; segala sesuatu tumbuh dari bagian paling atas, seperti halnya pohon palem. Daun-daunnya yang panjang, tipis, dan kaku yang dihasilkannya, hanya tumbuh dari ujung cabang-cabang termuda dan bertahn selama tiga sampai empat tahun. Batang dan cabang-cabangnya adalah tebal, ketika kuncup pada ujung cabang berhenti tumbuh, cabang tersebut akan terbagi menjadi dua, menciptakan suatu kepadatan, pola-pola cabang surreal.
Pola ini adalah penampilan yang sangat fungsional, untuk menciptakan suatu percabangan yang padat dan teduh, di Socotra yang panas dan kering, Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tanah di sekitar pohon dan untuk mengurangi evaporasi dari tanah , sehingga menyediakan kondisi hidup yang optimal untuk setiap bibit di bawahnya. Buah-buah kecil yang dihasilkan, umumnya dimakan oleh burung-burung, yang kemudian menyebar benih tersebut ke tempat lain.
9. Selaginella lepidophylla (Tanaman yang Bangkit Kembali)
Selaginella lepidophylla (Tanaman yang Bangkit Kembali) Disebut juga sebagai Mawar dari Jericho (Bunga Jericho), Selaginella Lepidophylla atau Rose Yerikho, juga dikenal sebagai bunga Kebangkitan atau bunga Doradilla, merupakan spesies dari tanaman gurun pasir yang tumbuh di Timur Tengah dan Amerika Tengah.
Tanaman ini dikenal karena kemampuannya bertahan hidup di saat kekeringan atau meski diawetkan dengan pengeringan sekalipun. Selama cuaca kering di habitat aslinya, batangnya akan mengkerut dan menggulung menjadi sebuah bola kecil. Begitu ada air, batang tadi akan melepaskan diri dari gulungannya dan terurai kembali saat diekspos ke tempat lembab. Tanaman ini banyak ditemui dihabitat asalnya, di gurun Chihuahua.
Untuk waktu yang lama, 'mawar' ini hidup di daerah padang pasir, tumbuh dan berreproduksi sebagai tanaman lain sampai lingkungan tidak lagi mendukung keberadaannya yang memadai. Ketika saatnya telah datang, bunga-bunga dan daun akan mati dan jatuh, mereka kehilangan kelembaban dan cabang-cabang yang mongering, akan emnggulung ke dalam, membentuk sebuah bola bulat.
Mereka mencabut akarnya dari tanah , sehingga memungkinkan angin gurun membawa mereka melintasi padang pasir, hingga suatu hari mereka tiba di suatu tempat yang lembab di mana mereka dapat terus tumbuh dan menyebar lagi. Bola kemudian meluas lagi, membuka, datar di tanah dan mendeposit bijinya, yang mana kemudian akan berkecambah. Setelah disiram, yang kering akan bersemi dan kemudian tampak tanaman muda segera mulai kuncup.
Bahkan setelah 50 tahun tanpa air tanaman ini akan bangkit kembali, sehingga tidak mengherankan kalau tanaman ini kadang-kadang disebut sebagai tanaman dinosaurus. Yerikho mawar dijual di pasar Meksiko untuk digunakan sebagai diuretik. Tanaman ini juga digunakan dalam ritual voodoo dan Santeria Kuba guna menghasilkan cinta, keberuntungan dan uang. Ketika dibawa kepada seseorang, tanaman ini dikatakan dapat untuk menyerap energi negatif.
Meskipun mawar Yerikho ini benar-benar kering, ia akan tumbuh jika ditempatkan dan dibiarkan tinggal di air. Bila sudah kering, tanaman ini akan terlipat dan berubah warna menjadi abu-abu dan rapuh.
Namun jika ditempatkan dalam air dan maka warnanya akn kembali seperti semula ke warna alaminya, yaitu hijau dan terungkap menjadi organisme hidup yang indah lagi, dan hal ini dapat terjadi berulang-ulang. Tempatkan Rose dalam piring atau mangkuk air selama 3 hari atau lebih, sampai menjadi hijau dan terbuka. Air harus sering diganti. Biarkan tanaman mengering sepenuhnya, dan setelah seminggu akan menjadi hijau dan hidup kembali.
Dalam kasus mawar Yerikho ini terinfeksi dengan “mold”, Anda dapat membeli sebuah fungisida, melarutkan beberapa tetes dalam setengah liter air, letakkan mawar Yerikho ini pada lapisan air ini, dan memercikkan sedikit di atasnya juga.
10. Mimosa pudica
Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula.
Tumbuhan ini memiliki banyak sekali nama lain sesuai sifatnya tersebut, seperti makahiya (Filipina, berarti "malu"), mori vivi (Hindia Barat), nidikumba (Sinhala, berarti "tidur"), mate-loi (Tonga, berarti "pura-pura mati") . Namanya dalam bahasa Cina berarti "rumput pemalu". Kata pudica sendiri dalam bahasa Latin berarti "malu" atau "menciut".
Keunikan dari tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera "menutup". Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh.
Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.
Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.
Reference:
http://terselubung.blogspot.com/2009/11/10-tumbuhan-terunik-dan-teraneh-di.html
http://www.botanix.kpr.eu/id/index.php?text=7-welwitschia-mirabilis-budidaya-fosil-hidup
http://ibutani.blogspot.com/2011/04/dionaea-muscipula.html
http://www.isluyandari.com/2010/04/si-misterius-venus-fly-trap-dionaea-muscipula/
http://id.wikipedia.org/wiki/Patma_raksasa
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/euphorbia-obesa.html
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/dracaena-cinnabari-pohon-darah-naga.html
http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/02/selaginella-lepidophylla-tanaman-yang.html
0 komentar:
Posting Komentar