.

Selamat Datang di Blog Education_Life jangan lupa berikan comment dan komentar anda.

Rabu, 21 April 2010

PERBEDAAN TUMBUHAN ANGIOSPERMAE DAN GIMNOSPERMAE
Gymnospermae Angiospermae


• Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.












• Tipe strobili (cones) : strukturnya tersusun atas sumbu sentral (central axis) yang mendukung kelopak (bracts) dan sisik (scales)
• Organ jantan dan betina terpisah, tapi bisa berumah satu/monoecious (dalam pohon yang sama) atau berumah dua/dioecious
• Pada bunga jantan (male/staminate cone), tiap scales (microsporophyll) berisi dua kantung tepung sari (pollen sac/microsporangia)
• Pada bunga betina (female/ovulate cone), tiap scales (macrosporophyll) memiliki dua ovule (megasporangia) pada permukaan atasnya
• Bunga betina memiliki dua ovule terbuka (telanjang) dalam tiap scales (macrosporophyll): yang berfungsi menangkap butiran tepung sari adalah permukaan Ketika bunga betina mencapai reseptif, permukaan jaringan- jaringan integument. Integument memproduksi sekresi ekstraseluler dan membentuk mikrofil terbuka. Ketika jaringan integument membentuk mikrofil terbuka, terjadi penebalan dan penyusutan pada jaringan scale yang menyebabkan scale membuka sesaat. Pada saat Proses hidrasi : itulah butiran tepung sari menempel pada ujung nucellus. pollen menyerap air dari jaringan integument, dan perkecambahan pollen terjadi Pollen tube terbentuk dari intine
• Cadangan makanan berasal dari endosperm yang merupakan perkembangan dari tapetum (female gametophyte) = n Karena endosperm (n) sudah terbentuk sebelum pembuahan, maka energi difokuskan untuk perkembangan embrio (2n).


• Fertilisasi pada gymnospermae
1. Ujung tabung pollen masuk ke leher arkegonium
2. Pinus, ujung tabung pollen: agen fertilisasi
3. Cycad; tabung pollen tidak masuk ke arkegonium, mikrogamet dilepaskan ke cairan dalam pollen chamber
4. Dapat difertilisasi semua, namun hanya 1 arkegonium yang berkembang.


5. Sesaat sebelum tabung pollen memasuki celah, vakuola reseptif muncul di bagian atas sitoplasma sel telur
6. Inti sel jantan fungsional kontak dengan sel betina
7. Membran tempat pertemuan melebur,
8. Kromatin memadat membentuk konfigurasi profase kromosom
9. •

• Struktur Bunga ANGIOSPERMAE, Tersusun atas kelopak (sepal), mahkota (petal), putik (♀) dan benang sari (♂). Bisa berupa bunga sempurna (strukturnya lengkap) atau tak sempurna (salah satu/beberapa struktur penyusunnya tidak ada). Bisa berumah satu/monoecious (♀dan ♂dalam bunga/pohon yang sama) atau berumah dua/dioecious (♀dan ♂dalam pohon yang berbeda). Bisa bersifat hermafrodit (♀dan ♂lengkap dalam 1 bunga), masculus (hanya memiliki ♂), atau femineus (hanya memiliki ♀).

• Masa Reseptif dan Kematangan Tepung Sari ANGIOSPERMAE Tepung sari Ketika tepung sari (pollen) matang, secara otomatis kepala sari (anthera) akan pecah dan menghamburkan butiran-butiran tepung sari yang matang. Kematangan tepung sari berhubungan dengan penurunan kadar air dan penyusutan jaringan pada kepala sari, yang merupakan fungsi higroskopis untuk membuka kantung tepung sari.
• Putik memproduksi sekresi ekstraseluler yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, enzim, fenol dan asam amino. Sekresi ini berfungsi sebagai : - Medium untuk menangkap butiran tepung sari - Pendeteksi kesesuaian antara putik dengan tepung sari Butiran tepung sari tersusun atas empat komponen mendasar: - exine atau lapisan dinding terluar mengandung protein - intine atau lapisan dinding dalam - pollenkit atau mantel: memberi warna pollen - colpi atau lubang germinasi: Putik yang reseptif memproduksi sekresi mengandung lemak Proses interaksi : Proses Butiran tepung sari yang masak jatuh pada kepala putik ekstraseluler hidrasi : butiran tepung sari menyerap sekresi putik melalui lubang germinasi Hidrasi menyebabkan pollen membengkak, akhirnya lubang germinasi pecah dan Proses perkecambahan Exine dan intine membebaskan protein membebaskan lemak pollen : lubang germinasi mendorong protein dari exine masuk ke dalam pori-pori Pembentukan pollen tube : formasi jaringan transmisi yang ada pada putik dinding pollen tube dimulai, selanjutnya protein dari intine ikut membentuk Selama terjadinya interaksi ini, jaringan transmisi yang dinding pollen tube ada pada putik menebal dan memperbesar pori-porinya, untuk membuka jalan bagi pollen tube yang akan membentang dari kepala putik hingga mikrofil.
• Pembentukn gamet
SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)
Membelah secara Miosis
EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)
Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis
SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF

• Pembentukan gamet jantan pada Angiosperma (tumbuhan biji tertutup)
1. Pembentukan butir serbuk terjadi dalam kantung sari.
2. Sel induk butir serbuk sari (diploid) membelah secara meiosis→empat sel butir serbuk (haploid).
3. Masing-masing butir serbuk membelah secara mitosis → satu inti vegetatif dan satu inti generatif.
4. Serbuk sari yang jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dan dua dinding pembungkus (eksin/selaput luar dan intin/selaput dalam).
5. Eksin pecah.
6. Intin membuat pembuluh serbuk sari.
7. Buluh serbuk tumbuh dan menuju ruang bakal biji.
8. Inti serbuk sari membelah → satu inti vegetatif (besar, di depan) dan satu inti generatif (kecil, di belakang).
9. Inti generatif membelah menjadi 2 inti generatif (spermatozoid).













• Pembentukan gamet betina pada angispermae



• Perkembangan Buah dan pada ujung nucellus Biji ANGIOSPERMAE
1. Cadangan makanan berasal dari 2 polar nuclei (2n) + 1 inti generatif (n) = endosperm (3n)
2. Endosperm (3n) dan embrio (2n) sama-sama berkembang, biasanya endosperm berkembang terlebih dahulu untuk menjamin ketersediaan suplai makanan
3. Endosperm berangsur mengecil karena diserap oleh embrio dan ditransfer ke cotyledon - Monocotyl : biji memiliki 1 cotyledon - Dicotyl : biji memiliki 2 cotyledon
• Ripening Phase (Fase Kematangan Buah Dan Biji) Tiga tipe buah pada Angiospermae:
1. Dry dehiscent fruit: buah bertipe kering, terbuka dengan sendirinya untuk menghamburkan biji pada saat biji tersebut masak
2. Dry indehiscent fruit : buah bertipe kering, tertutup (biasanya berbiji tunggal), dan pada saat masak biji tetap berada di dalam buah
3. Fleshy fruit : buah berdaging

1 komentar:

Fahli Revsianto mengatakan...

keren coy....

Posting Komentar